BAB III
ALAT UKUR
Alat ukur adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda kerja. Pada praktek kerja bangku, peran alat ukur amatlah
sangat penting. Alat ukur sangat dibutuhkan untuk membuat atau memproduksi
barang industri yang sesuai dengan ukuran spesifikasinya, berikut macam – macam
alat ukur :
1. Mistar
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer
1. Mistar
Mistar adalah perkakas yang dibuat dari baja stenlis yang
bertujuan agar lebih mudah pada saat menarik garis – garis lurus diatas
permukaan benda kerja.
Berikut adalah macam – macam mistar baja :
a. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja atau besi
tipis dan mempunyai panjang yang berbeda – beda dimulai dari panjang 30 cm, 60
cm sampai 1 meter

Gambar. Mistar Baja
b. Mistar Lipat atau Meteran Lipat
Meteran ini biasanya terbuat dari bahan alumunium atau baja.
Dilihat dari segi kontruksinya sebelumnya merupakan gabungan dari mistar baja
dengan sambungan engsel dan ketidaktirusan garis sewaktu melakukan pengukuran,
maka meteran ini tidak akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan mistar baja yang biasa

Gambar. Mistar Lipat
c. Mistar Siku
Miastar Siku adalah alat ukur mistar yang terbuat dari baja
namun membentuk sudut siku – siku, mistar ini kebanyakan dipakai oleh para
pengrajin kayu

Gambar. Mistar siku
d. Mistar Gulung
mistar ini memungkinkan untuk digunakan dalam pengukuran
lurus, mistar ini mempunyai kemampuan
untuk mengukur benda kerja yang panjang dan tidak dapat dijangkau oleh mistar
yang lainya, mistar ini mempunyai kapasitas panjang hingga 10 meter bahkan
lebih.

Gambar. Mistar gulung
2. Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur
hingga seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, yang pertama bagian
diam dan yang kedua bagian penggerak.
Jangka sorong dsebut juga dengan nama nama seperti : mistar
sorong, mistar ingsut, farnier caliper dll. Dalam bengkel kerja bangku
digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang dan lebar serta
kedalaman suatu lubang pada benda kerja. Dalam lembaran informasi ini
dibicarakan salaj satu jenis dari mistar sorong yang paling umum digunakan
seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini.

Gambar. Jangka sorong
Jangka
sorong ini memiliki ketelitian pengukuran bermacam – macam yakni diantaranya :
0.05 mm, 0.02 mm.

Gambar. Ketelitian jangka sorong 0.05 mm
0.02 mm

Gambar. ketelitian jangka sorong 0.02
Jangka Sorong merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur panjang benda yang ketelitian bisa mencapai 0.01 cm
atau 0.1 mm. Dalam Jangka Sorong ini ada 2 skala yaitu Skala Utama dan Skala
Nonius. Dalam pengukuran menggunakan Jangka Sorong Rahang Sorong digeser
mengikuti panjang benda. Pada Skala Utama akan kelihatan pengukurannya Lalu
pada skala noniusnya akan ada 1 garis yang berhimpit antara Skala utama dan
skala Nonius. Dan penjumlahan Skala Utama + Skala Nonius merupakan hasil
pengukuran Jangka Sorong. Perhatikan gambar berikut sebagai contoh!
Gambar. Cara membaca
jangka sorong
Pada Angka yang diatas merupakan
Skala Utama. Kita bisa lihat bahwa angka 0 terletak setelah 8.1 itu berarti Skala
Utama Jangka Sorong adalah 8.1 cm. Lalu kita lihat angka yang dibawah
, cari dari 10 garis yang tertera berhimpit posisinya atas dan bawah. Dari
gambar tersebut garis yang berhimpit adalah garis yang kedua. Ini berarti Skala
Nonius dari jangka sorong ini adalah : 2 cm x 0.01 = 0.02 cm. Dan hasil pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong diatas adalah : 8,1 cm + 0,02 cm =
8,12 cm atau 81,2 mm
Pada jangka sorong, ada bilah ukur
yang terdapat pada bagian materis (mm) dam pembagian ukuran dalam INGGRIS
(inchi). Pembagian – pembagian mencapai
sampai 0.1 mm dan 1/28” dan dapat dilakukan oleh pembagian nonius pada
sarung sorong yang dapat digeser – geserkan.
Cara membaca pada ukuran inchi :
Bentuk inci ini ada yang pecahan dan
ada yang desimal.
a. Bentuk pecahan
Angka – angka yang terdapat pada mistar, misalnya 1-2-3 dst
menunujukan angka 1”-2”-3” dst. Dari angka ke angka dibagi dalam 16 bagian
sehingga satu bagian jaraknya 1/16.
Pada rumah geser terdapat garis – garis ukur yang jaraknya
7/16” dan terbagi atas 8 bagian. Selisih skala 1/16” – 7/128” = 1/128”. Jadi
ketelitian jangka ini adalah 1/1/28”
Contoh
:
Pada pengukuran 3/16” kedudukan garis – garis ukurnya adalah
:
-
Garis
0 pada rumah geser segaris dengan garis ketiga pada mistar
-
Garis
ke 8 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar

Gambar. Cara membaca ukuran dalam inchi bentuk pecahan
b. Bentuk Desimal
Jarak 1’’ pada mistar dibagi dalam 10 bagian sehingga 1
bagian yang berangka 1/10”. Dar angka ke angka (1/10”) dibagi dalam 4 bagian
sehingga satu bagian 0.0025”.
Pada rumah geser dibagi dalam 25 bagian, 25 bagian ini
jaraknya 0.6”. jadi satu bagian jaraknya 0.6 ; 25 = 0.024”. karenanya selisih
antara itu 0.025” – 0.024” = 0.001”. jadi ketelitian jangka ini adalah 0.001 .

Gambar. Bentuk
inci jangka sorong dalam desimal
Contoh :
Pada pengukuran 1.148”.
1.148” = 1 + 0.1 + 0.025 +
0.023.
Jadi petunujknya adalah :
Angka 0 pada rumah geser
terletak antara garis ke 1 dan ke 2 yang berangka, dan garis ke 23 segaris
dengan salah satu garis pada mistar.

Gambar. cara membaca dalam inci bentuk desimal
Sumbuer buku
“Teknologi Mekanik Hand Out Dan Alat Tangan”
Macam – macam jangka sorong :
a. Jangka Sorong Manual
Adalah
Jangka sorong yang pembacaanya masih dengan cara yang manual.
Jangka
sorong ini masih sering digunakan kerna harganya yang tidak esmahal jangka
sorong digital maupun jangka sorong analog. Apabila menggunakan jangka sorong
ini kita harus sangat teliti karena angka yang tertulis sangatlah kecil

Gambar. Jangka sorong manual
b. Jangka sorong analog
Adalah jangka sorong yang pembacaanya menggunakan jarum
ukuran analog yang ditempel pada bagian muka (dengan stopper)

Gambar. Jangka sorong analog
c. Jangka Sorong Digital
Adalah jangka sorong yang pembacaanya menggunakan display
digital. Jangka sorong ini sangat teliti dan harganya juga relatif mahal,
karena jangka sorong ini apabila sekali rusak maka tidak bisa digunakan lagi.

Gambar. Jangka Sorong Digital
3. Mikrometer
Mikoroketer
adalah suatu alat ukur yang sangat teliti, digunakan pada pengerjaan –
pengerrjaan yang memerlukan ketelitian
dan ketepatan, misalnya pada pekerjaan membubut, mengefrais dan lain
sebagainya.
Macam –
macam mikrometer :
a.
Mikrometer
luar
b.
Mikrometer
dalam
c.
Mikrometer
kedalaman
a. Mikrometer luar
Pada
catatn kali ini akan di uraikan mengenai mikrometer luar dalam ukuran inci dan
ukuran milimeter. Nama – nama bagian mikroketer adalah :
1. Poros ukur tetap (landasan)
2. Poros ukur bergerak (spindle)
3. Pengunci (lock nut)
4. Skala utama
5. Tabugn ukur (sleeve)
6. Skala putar (nonius)
7. Tabung putar (timble)
8. Silinder bergigi (recheet)
9. Rangka (frame)

Gambar. Bagian – bagian mikrometer
Pada bagian tabung ukur dan tabung
putar terdapat angka – angka dan garis – garis ukur dan inilah yang akan
menunjuka ukuran jatau nilai benda kerja yang di ukur.
Angka yang terdapat pada tabung ukur
menunjukan ukuran milimeter, misalnya 0-510-15-20 dst.
Dari 0 – 5 jaraknya 5 mm. Demikian
pula 5 – 10 = 5 mm, dst.dari angka e angka ini diagi menjadi lima bagian
sehingga satu bagian jaraknya 1 mm. Pada bagian bawah garis – garis ini (ada
kalanya letaknya diatas) adapula garis – garis ukur pebagi dua, artinya, antara
garis atas dan garis bawah jaraknya 0.5 mm

Gambar.
Contoh dengan ukuran milimeter
Cara membaca mikrometer dengan ukuran
inchi:
Pada tabung ukur hanya terdapat satu
baris ukur, dari angka ke angka jaraknya 0.1” dan dibagi dalam empat bagian ,
berarti satu bagian adalah 0.025”. sedangkan pada tabung putar terdapat 25
garis ukur. Jika tabung putar diputar satu kali (misalnya dari angka 0 ke angka
o lagi), maka poros geser akan bergeser 0.025”. Jadi berarti jarak antara garis
yang satu dengan yang lainya pada sumbu putar adalah 0.025” : 25 = 0.001”
langkah poros geser.

Gambar. Cara
membaca mikrometer dengan satuan inchi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar